Jumat, 24 Februari 2017

PROSES PENCATATAN AKUNTANSI

BAB I
PENDAHULUAN        
A.    LATAR BELAKANG
Jika berbicara mengenai masalah kehidupan pasti menyangkut kesejahteraan manusia di dunia. Bukan hanya hal dari segi biologis saja, tetapi juga menyangkut kehidupan sosial di masyarakat. Dalam konteks kesejahteraan tidak lepas pengaruhnya dari segi ekonomi. Ekonomi memang sangat penting untuk di pelajari dan di terapkan ilmunya sebagai salah satu cara mensejahterakan masyarakat di dunia. Dalam hal ekonomi, Akuntansi adalah cara serta seni yang digunakan untuk mempermudah dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.
           
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan. Pada proses akuntansi, pengidentifikasian peristiwa-peristiwa ekonomi dilakukan terlebih dahulu. Setelah teridentifikasi, peristiwa-peristiwa ekonomi tersebut kemudian dicatat untuk menjadi alur aktivitas keuangan perusahaan. Pencatatan terdiri atas pembuatan jurnal peristiwa-peristiwa secara sistematis dan kronologis. Di dalam pencatatan, peristiwa-peristiwa ekonomi juga akan diklarifikasikan dan dibuat ikhtisarnya.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang Proses Pencatatan Akuntansi
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pemrosesan transaksi keuangan?
2.      Bagaimana langkah-langkah dalam proses pencatatan (Akuntansi)?
3.      Apa kegunaan dari Jurnal?
C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk memahami pemrosesan transaksi keuangan
2.      Untuk memahami langkah-langkah dalam proses pencatatan (Akuntansi)
3.      Untuk memberikan beberapa kegunaan yang signifikan pada proses pencatatan
BAB II
PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN AKUNTANSI
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan.
Transaksi adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, atau yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan.
B.   PROSES PENCATATAN AKUNTANSI
I.                  TRANSAKSI KEUANGAN
Sudah merupakan keharusan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi telah dilakukan
1.     Macam-macam Bukti Transaksi
a.       Bukti Transaksi Internal
1)      Memo antarbagian
Dibuat oleh bagian bagian yang terdapat dalam perusahaan untuk kepentingan perusahaan itu sendiri. Biasanya digunakan sebagai dasar pencatatan selanjutnya
   
2)      Memorial Post
Merupakan bukti yang menunjukkan adanya keputusan, misalnya dari bagian penanggung jawab perlengkapan mengenai penggunaan perlengkapan perusahaan
 b.      Bukti Transaksi Eksternal
1)      Faktur
Faktur adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Faktur ini biasanya dibuat rangkap, yang asli diberikan kepada pembeli sebagai bukti pencatatan pembelian barang, sedangkan salinannya dipegang oleh penjual sebagai bukti pencatatan penjualan barang.
2)      Kwitansi
Merupakan bukti transaksi bahwa yang bersangkutan telah menerima uang atau telah membayar uang secara tunai.
3)      Nota Kredit
Bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur penjualan), atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan. Dalam hal demikian nota kredit dibuat oleh pihak penjual dan dikirimkan kepada pihak pembeli.
4)      Nota Debit
Bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli karena sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan kepada penjual.
5)      C e k
Yang dimaksud dengan cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah :
·         Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
·         Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
6)      Bilyet Giro
Selain penggunaan cek, dalam dunia usaha sering ditemukan penggunaan bilyet giro sebagai alat pembayaran. Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nya ke dalam rekening yang namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain. Dengan demikian pihak penerima tidak bisa menguangkan bilyet giro kepada bank yang bersangkutan, tetapi harus menyetorkan kepada bank tempat rekeningnya sebagai tambahan simpanan. Penggunaan bilyet giro dalam lalu lintas pembayaran, dianggap lebih praktis dan memudahkan administrasi pada bank-bank yang bersangkutan.
2.     Analisis Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan. Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan
Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis Bukti Transaksi yaitu untuk Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
1.      Harta (asset), yaitu sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud dan harta-harta lainnya.
2.      Utang (kewajiban), yaitu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang
3.      Modal, yaitu selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham
4.      Pendapatan, yaitu penghasilan yang diperoleh perusahaan baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha atau pun tidak berhubungan langsung
5.      Biaya, yaitu pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha atau pun tidak berhubungan langsung.
Contoh :
Anda menerima uang gaji bulan September 2013 sebesar Rp 5.000.000,-
Analisis transaksi :
Anda menerima uang, karena telah memberikan jasa sehingga memperoleh penghasilan. Penghasilan dalam transaksi tersebut masuk kedalam unsur pendapatan.
Dalam contoh transaksi diatas, kita bisa nyatakan bahwa harta juga mengalami penambahan berupa uang.
Atas transaksi tersebut kita dapat simpulkan :
      Aset bertambah dan pendapatan bertambah
      Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
      Apabila Pendapatan bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
II.               JURNAL
Jurnal merupakan catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan  kronologis dari transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan keterangannya ringkas. Diantaranya waktu kejadian ,keterangan transaksi serta debet dan kredit. Jurnal disebut juga “book of original entry
Fungsi Jurnal
  • Fungsi pencatatan , artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada harus dicatat seluruhnya
  • Fungsi historis artinya transaksi dicatat sesuai kejadian waktunya
  • Fungsi analisis artinya setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan analisis dari bukti bukti transaksi
  • Fungsi instruktif artinya pencatatan dala jurnal merupakan instruksi atau perintah untukmelakukan posting debet/kredit ke dalam buku besar
  • Fungsi informatif artinya jurnal dapat memberikan informasi transaksi yang terjadi
Jurnal terbagi 2 yaitu :
1.      Jurnal Umum merupakan jurnal yg mencatat seluruh transaksi dalam satu kesatuan (berdasarkan urutan waktu). Standar Jurnal Umum terdiri dari kolom-kolom sebagai berikut :
Bentuk Jurnal Umum
Keterangan:
1.      Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi.
2.      Kolom akun/keterangan digunakan untuk mencatat transaksi yang didebet dan dikredit, disertai keterangan singkat tentang transaksi tersebut. 
3.      Kolom ref. (referensi) digunakan untuk mencatat kode akun ketika ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum dipindahkan, kolom ref. tetap dalam keadaan kosong. 
4.      Kolom debet digunakan untuk mencatat nilai transaksi.
5.      Kolom kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi.
6.      Halaman digunakan sebagai referensi pada buku besar.
 
2.      Jurnal Khusus dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
a.       Jurnal penjualan (Sales Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
b.      Jurnal penerimaan kas (Cash Receives JournalBerfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.
c.       Jurnal pengeluaran kas (Cash Payments JournalBerfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
d.      Jurnal Pembelian (Purchases Journal) Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit.
Langkah-langkah Membuat Jurnal
1.      Catatlah tanggal terjadinya transaksi pada kolom tanggal, sesuai tanggal yang tercantum pada bukti transaksi
2.      Isilah kolom bukti dengan nomor bukti transaksi
3.      Pada kolom akun/keterangan, tuliskan akun-akun yang mengalami perubahan akibat transaksi
4.      Isilah kolom debet/kredit sesuai dengan jumlah uang yang terlibat dalam transaksi
Di dalam mengerjakan buku jurnal apabila sudah habis halaman pertama,maka dilanjutkan ke halaman berikutnya dengan memakai kata penjelasan “pindahan”.
Contoh membuat jurnal :
 Pada tanggal 3 September 2013 Usaha Reparasi BAGUS membeli perlengkapan toko secara tunai dari pemasok seharga Rp 100.000,00
Analisis transaksi :
Transaksi ini mengakibatkan perlengkapan (harta) bertambah Rp 100.000,00. Di pihak lain, pembayaran tunai menyebabkan kas (harta) berkurang Rp 100.000,00. Harta bertambah di debet, harta berkurang di kredit
Maka jurnalnya adalah sebagai berikut
III.             BUKU BESAR
Merupakan kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan sebagai tahapan catatan terakhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal.
Bentuk Buku Besar
a.       Bentuk Scontro
Bentuk Scontro adalah bentuk buku besar sebelah-menyebelah atau disebut 2 kolom. Contoh bentuk buku besar 2 kolom adalah sebagai berikut
b.      Bentuk Staffel
Yang dimaksud dengan buku besar bentuk Staffel adalah buku besar berbentuk halaman atau disebut juga buku besar 4 kolom. Bentuk ini terdiri dari sisa debet dan sisa kredit. Adapun bentuk Staffel, perhatikan gambar berikut ini.
Cara Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
a)      Pindahkan tanggal kejadian yang ada dalam jurnal ke lajur perkiraan yang bersangkutan yang ada pada buku besar
b)      Pindahkan jumlah debet atau kredit yang ada dalam jurnal ke lajur debet atau kredit perkiraan buku besar
c)      Catat nomor kode akun ke dalam kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal telah dipindahkan ke buku besar
d)     Catat nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi buku besar setiap pemindah-bukuan.
BAB III
KESIMPULAN
Akuntansi merupakan cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan.
Proses pencatatan akuntansi terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari mengetahui macam-macam bukti transaksi dan menganalasisnya supaya mudah  dalam mengelompokannya ke dalam akun debet atau kredit. Lalu melalui transaksi keuangan itu segala macam bukti transaksi dicatat ke dalam jurnal dan setelah itu mempostingnya ke dalam buku besar
DAFTAR PUSTAKA
Alam S. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Esis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar